Logo

Desa Wamlana

Kabupaten Buru

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

Pelatihan Pemantauan Pantai Peneluran Penyu Belimbing Digelar di Balai Desa Wamlana

Pelatihan Pemantauan Pantai Peneluran Penyu Belimbing Digelar di Balai Desa Wamlana

Invalid Date

Ditulis oleh Muhammad Sole

Dilihat 50 kali

Pelatihan Pemantauan Pantai Peneluran Penyu Belimbing Digelar di Balai Desa Wamlana

Wamlana, 28 September 2025 — WWF Indonesia wilayah Maluku bersama Pemerintah Provinsi Maluku menggelar Pelatihan Pemantauan Pantai Peneluran Penyu Belimbing yang berlangsung di Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Dr. Ir. Erawan Asikin, M.Si, yang juga bertindak sebagai pemateri pertama.

Dalam sambutannya, Dr. Erawan Asikin mengungkapkan rasa syukur atas meningkatnya jumlah peneluran penyu belimbing pada tahun 2025. Ia menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada WWF atas dedikasi dan konsistensi dalam upaya penyelamatan penyu, mengingat Pulau Buru menjadi lokasi peneluran penyu belimbing terbanyak kedua setelah Papua.

“Penyu belimbing merupakan satwa purba yang sudah ada sejak zaman dinosaurus. Perlindungan terhadap spesies ini adalah kewajiban kita bersama. Pemerintah berkomitmen menjadikan 30 persen wilayah laut sebagai kawasan konservasi, sesuai kesepakatan dunia,” tegas Dr. Erawan.

Ia menambahkan, keberadaan penyu belimbing memiliki hubungan erat dengan ekosistem laut, termasuk berpotensi mendatangkan ikan tuna karena adanya simbiosis alami. Bahkan jalur migrasi penyu belimbing diketahui melintasi negara lain, hingga mencapai Amerika dan Madagaskar.

Sebelum memasuki materi, peserta terlebih dahulu mengikuti pre-test. Materi pertama oleh Dr. Erawan membahas pentingnya pemantauan pantai peneluran penyu belimbing di Fena Leisela. Ia juga menekankan bahwa kawasan konservasi laut di bawah 12 mil merupakan kewenangan provinsi, sehingga Kabupaten Buru perlu memasukkan kawasan lindung dalam RPJMD. Diketahui, kawasan konservasi di wilayah Buru telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2025.

Pemateri kedua, Saudara Noval dari WWF Indonesia wilayah Maluku, membahas tentang metode pengawasan pantai peneluran penyu yang dilakukan oleh WWF bersama Pokmas Sugiraja Watulu. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa hingga Agustus 2025 telah tercatat 250 sarang penyu dengan 16.300 tukik berhasil dilepaskan ke laut. Selain itu, sejak tahun 2022 terjadi penurunan signifikan terhadap praktik penangkapan penyu.

Kegiatan ini diikuti oleh 37 peserta yang merupakan pemangku kepentingan dari empat desa pesisir di Kecamatan Fena Leisela, yaitu Desa Wamlana, Waspait, Waekose, dan Waenibe.

Pelatihan yang dimulai pukul 15.23 WIT ini ditutup pada pukul 18.10 WIT, setelah seluruh rangkaian pembahasan materi dan post-test selesai dilaksanakan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk menjaga kelestarian penyu belimbing di Pulau Buru dan Maluku pada umumnya, sehingga generasi mendatang tetap dapat menyaksikan keberadaan satwa langka yang menjadi warisan dunia ini.

Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Desa Wamlana

Kecamatan Fena Leisela

Kabupaten Buru

Provinsi Maluku

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia