Wamlana – Pemerintah melalui Perum Bulog kembali menghadirkan program Gerakan Pangan Murah Perum Bulog Kanwil Maluku dan Maluku Utara sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini digelar di Halaman Kantor Kepala Desa Wamlana, Senin (11/8/2025).

Beras yang dijual adalah beras bermerek SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), dikemas dalam karung 5 kilogram dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk wilayah luar Jawa sebesar Rp62.500. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga beras di toko sembako maupun minimarket, bahkan selisihnya cukup besar dibandingkan harga beras di supermarket yang mencapai Rp75.000 hingga Rp85.000 per 5 kilogram.

Awalnya, penjualan beras dijadwalkan mulai pukul 09.30 WIT. Namun, mobil angkutan yang membawa beras baru tiba sekitar pukul 14.00 WIT. Meski sedikit terlambat, antusiasme warga tak surut. Warga Desa Wamlana bersama masyarakat dari desa-desa tetangga terlihat berbondong-bondong memadati lokasi penjualan, bahkan sebagian sudah ada yang menunggu sejak pagi.

Pada kegiatan ini, Perum Bulog menyalurkan sebanyak 2 ton beras SPHP untuk memenuhi kebutuhan warga. Jumlah tersebut setara dengan 400 karung ukuran 5 kilogram, yang langsung habis dibeli masyarakat dalam waktu singkat.

Sehari sebelumnya, Minggu (10/8/2025), Perum Bulog juga telah menyalurkan beras bantuan gratis untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Wamlana. Beras bantuan tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada warga penerima sesuai daftar resmi yang telah ditetapkan pemerintah.Warga masyarakat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap program serupa bisa terus digelar secara berkala. “Dengan harga yang lebih murah, tentu sangat membantu masyarakat, apalagi  ketika harga kebutuhan pokok melonjak,.

Pantauan di lapangan, stok yang dibawa Perum Bulog langsung ludes diserbu pembeli hanya dalam hitungan jam. Banyak warga berharap distribusi beras SPHP bisa lebih sering dilakukan, sehingga masyarakat tidak lagi terbebani oleh harga beras yang mahal di pasaran.