Logo

Desa Wamlana

Kabupaten Buru

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

Bimbingan Teknis Sertifikasi Kecakapan Nelayan Digelar di Desa Wamlana

Bimbingan Teknis Sertifikasi Kecakapan Nelayan Digelar di Desa Wamlana

Invalid Date

Ditulis oleh Muhammad Sole

Dilihat 463 kali

Bimbingan Teknis Sertifikasi Kecakapan Nelayan Digelar di Desa Wamlana

Sebanyak 50 nelayan dari desa-desa pesisir di Kecamatan Fena Leisela dengan penuh semangat mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Kecakapan Nelayan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kegiatan berlangsung selama dua hari, mulai Jumat, 1 Agustus hingga Sabtu, 2 Agustus 2025, bertempat di Balai Desa Wamlana.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buru, Ibu Ufaira Bin Tahir, S.Pi., M.Si., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kompetensi nelayan untuk menciptakan kegiatan penangkapan ikan yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Beliau juga mengapresiasi antusiasme nelayan dan menekankan bahwa sertifikasi bukan hanya soal legalitas, tapi juga wujud profesionalisme dan kesiapan menghadapi tantangan zaman.

Belajar dari Laut: Navigasi Bintang hingga GPS

Sesi materi dimulai dengan pemaparan oleh Bapak Indra Cahya, S.St.Pi., M.Si., yang membawakan materi “Pengetahuan Dasar Pelayaran dan Operasi Penangkapan Ikan”. Materi disampaikan dengan jelas dan sistematis, serta disertai diskusi interaktif yang membuat peserta antusias. Peserta diajak untuk mengenal laut bukan hanya sebagai ruang kerja, tapi juga sebagai sistem navigasi yang bisa dibaca dan dipahami. Dalam penyampaiannya, Bapak Indra tidak hanya menjelaskan teori pelayaran, tetapi juga memperkenalkan cara-cara tradisional membaca arah laut — seperti navigasi menggunakan posisi bintang di malam hari, arah angin, dan arus laut. Namun tak hanya itu, beliau juga mengajak peserta mengenal teknologi modern seperti GPS (Global Positioning System) yang kini menjadi alat bantu penting dalam pelayaran dan pencarian wilayah tangkap yang potensial.

Selain itu, peserta juga dikenalkan pada teknik dasar navigasi menggunakan peta laut, khususnya bagaimana mengukur jarak antar titik di peta menggunakan alat bantu seperti jangka dan mistar. Dengan menggunakan peta laut skala tertentu, peserta diajarkan cara menentukan posisi kapal dan memperkirakan jarak tempuh ke titik tangkap ikan. Jangka digunakan untuk mengambil jarak antar titik di peta, lalu dibandingkan dengan skala untuk mengetahui jarak sebenarnya di laut. Sementara itu, mistar digunakan untuk membantu menentukan arah dan posisi berdasarkan garis lintang dan bujur. Pengetahuan ini penting agar nelayan tidak hanya mengandalkan pengalaman atau teknologi modern, tapi juga memiliki kemampuan dasar untuk membaca peta dalam kondisi darurat.

Keselamatan Laut: Bukan Sekadar Pengetahuan, Tapi Kebutuhan

Materi selanjutnya dibawakan oleh Bapak Antono Yadi, S.St.Pi., yang mengangkat tema penting: “Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.” Dalam sesi ini, peserta diajak untuk lebih sadar terhadap potensi bahaya saat melaut, seperti kecelakaan kerja, luka akibat alat tangkap, hingga situasi darurat di atas kapal. Sesi ini berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan dari peserta yang disambut ramah oleh pemateri.

Hari Kedua: Singkat, Padat, dan Praktis

Pada hari kedua, kegiatan dimulai lebih pagi pukul 08.00 dan berakhir lebih awal pada pukul 09.30 Waktu yang singkat digunakan secara efektif untuk melanjutkan praktik keselamatan kerja dan pemadaman api. Meski hanya berlangsung satu setengah jam, peserta tetap bersemangat dan serius mengikuti materi. Bapak Sujud Tuanani memimpin sesi praktik lapangan dengan materi “Cara Pemadaman Kebakaran Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).” Suasana mendadak tegang namun seru saat peserta diajak untuk mencoba langsung alat pemadam api portabel. Banyak dari mereka yang baru pertama kali memegang APAR, namun dengan arahan yang sabar dan telaten, semua berhasil mencoba memadamkan api simulasi secara bergantian.

Sertifikat Resmi, Langsung dari Kementerian Pusat

 Tak kalah penting, seluruh nama peserta yang mengikuti Bimtek ini akan didata dan langsung dimasukkan ke dalam database resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat, sebagai dasar untuk penerbitan sertifikat kecakapan nelayan. Sertifikat ini menjadi bukti pengakuan resmi pemerintah atas kompetensi mereka, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pengurusan izin dan dukungan program perikanan ke depan.

Penutup: Dari Laut, Oleh Laut, Untuk Laut

Bimtek ini bukan sekadar pelatihan. Ia menjadi bukti komitmen negara dalam memberdayakan nelayan lokal agar semakin siap menghadapi tantangan modernisasi sektor kelautan. Para peserta pulang tidak hanya dengan ilmu baru dan pengalaman berharga, tetapi juga dengan rasa bangga sebagai nelayan yang kini tersertifikasi secara resmi dan siap melaut dengan lebih aman, cakap, dan percaya diri.

Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Desa Wamlana

Kecamatan Fena Leisela

Kabupaten Buru

Provinsi Maluku

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia